top of page

PMS (PENYAKIT MENULAR SEKSUAL)

 

 

1. Pengertian

      Penyakit menular sexual (PMS) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui hubungan sexual maupun nonsexual.

 

2. Macam – macam PMS

  • Sifilis

       Disebabkan oleh virus treponema policlum. Masa inkubasi / masa tunas 90 hari. Adanya penyakit sifilis perlu dipertimbangkan bila dalam Tubuh diperoleh keterangan bahwa ibu berturut - turut mengalami persalinan imatur/kurang bulan, kemudian persalinan premature dengan anak mati dan setelah itu dilahirkan anak yang hidup cukup bulan tetapi beberapa lama kemudian meninggal.

  • AIDS (Acquired immune Deficiency Synrom)

     Disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang dapat menyebabkan penurunan system kekebalan tubuh. Masa inkubasinya/ masa tunasnya 6 bulan sampai 10 tahun, rata-rata masa inkubasi 21 bulan untuk anak-anak , 60 bulan untuk dewasa.

  • Gonorea

     Gonore atau kencing nanah adalah salah satu penyakit menular seksual yang umum dan disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Masa inkubasi mulai dari beberapa jam sampai 3-10 hari. Dugaan adanya penyakit gonorea perlu ditimbangkan bila pada penderita terdapat keluhan keluhan atau gejala seperti berikut ini:

  • Penderita merasa sakit dan panas pada waktu kencing.

  • Keluar darah putih (fluor albus) dari senggama/lubang kelamin.

  • Keluar nanah dari uretra

  • Kadang - kadang terdapat kondiloma akuminata pada aurat yaitu bintik - bintik kecil dan penis terdapat masa seperti jengger ayam.

  • Herpes genetalis

     Disebabkan oleh simplex virus (HSV). Masa inkubasi umumnya bekisar antara 3-7 hari tetapi dapat lebih lama gejala yang timbul dapat bersifat berat tetapi bisa juga asimtomatik (tanpa rasa) terutama luka ditemukan pada daerah servik. Biasanya didahului rasa terbakar dan gatal pada daerah luka yang terjadi beberapa jam sebelum timbulnya luka. Penyembuhan memerlukan waktu yang cukup lama kurang lebih 2-4 minggu. Herpes genetalia pada kehamilan dapat melalui plasenta, serta dapat menimbulkan  kerusakan atau kematian pada janin separuh yang hidup dapat menderita cacat neurologist atau kelainan pada mata. Herpes genetalis pada imunodefisiensi  kelainan yang ditemukan cukup progresif berupa ulkus yang dalam didaerah anogenital penyembuhannya yang lebih lama.

  

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi penularan

  • Adanya penularan penyakit  melalui hubungan sexual yang berganti- ganti pasangan.

  • Adanya kebebasan individu.

  •  Ketidak tahuan masyarakat mengenai PMS (penyakit menular sex).

  • Alat kontrasepsi yang hanya bermanfaat untuk mencegah kehamilan saja ( pil KB, IUD, Inplan) berbeda dengan kondom yang dapat mencegah kepenyebaran PMS

  • Factor medis.

  • Dengan pengobatan modern, pemakaian jarum suntik yang tidak disposibel.

 

4. Kelompok Risiko Tinggi Terkena PMS

  •  Berdasarkan usia, Perempuan berusia 16-24 tahun , Laki-laki 20-34 tahun

  •  Pelancon.

  •  Pekerja sexual komersial

  •  Pecandu narkotika

  •  Homosexual.

 

6. Cara Penularan PMS

PMS dapat ditularkan secara sexual dan non sexual

  • Secara sexual

Penderita melakukan hubungan sexual sehingga muncul resiko terhadap adanya  penularan penyakit, dapat juga penderita melakukan hubungan sexual berganti- ganti.

  • Secara non sexual

Penderita dapat tertular PMS melalui infeksi pada ibu yang dapat ditularkan pada bayinya. Penularan dapat terjadi pada pemakaian obat bius intra vena melalui jarum suntik yang tidak steril.

 

7. Cara Pengendalian PMS

  • Dengan program penyuluhan untuk menjauhkan masyarakat terhadap perilaku risiko tinggi.

  • Menganjurkan untuk memakai kondom bagi yang berperilaku sex tinggi.

  • Pengobatan dini efektif.

​

​

​

​

HAMIL KEMBAR DUA ATAU LEBIH

 

1. Pengertian

     Ganda adalah suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus.  Kehamilan Ganda dapat terjadi sebagai akibat pembelahan pada satu telur yang dibuahi, pembuahan lebih dari satu telur oleh lebih dari satu sperma atau kombinasi dari proses tersebut. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko komplikasi  yang lebih tinggi terhadap ibu dan bayi. Oleh karena itu dalam menghadapi kehamilan Ganda harus dilakukan perawatan Antenatal yang Intensif.

 

2. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kehamilan Ganda antara lain :

  • Faktor ras

      Frekuensi kelahiran janin multiple/kembar memperlihatkan variasi yang nyata di antara berbagai ras yang berbeda. Pada kawasan di afrika, frekuensi terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan frekuensi kehamilan ganda ini disebabkan oleh perbedaan tingkat Folikel stimulating hormon/ hormon pada wanita  yang akan men gakibatkan multiple ovulasi.

  • Faktor keturunan

       Gen  ibu jauh lebih mempengaruhi  daripada gen ayah, karena pada wanita yang kembar dizigot ternyata frekuensi kelahiran 1 : 58 daripada laki laki yang kembar dizigot dengan fnrekuensi 1 : 126 kelahiran.

  • Faktor umur

         Kehamilan ganda dapat terjadi kurang dari sepertiga pada wanita dibawah 20 tahun tanpa riwayat kelahiran anak sebelumnya, bila dibandingkan dengan wanita yang berusia antara 35 sampai 40 tahun dengan 4 anak atau lebih.

 

3. Jenis kehamilan ganda yaitu :

  • Kehamilan  kembar monozigotik

      Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dan membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini juga disebut hamil kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum, hamil Ganda ini mempunyai ciri jenis kelamin sama, wajah yang sama, sidik jari yang sama, kemungkinan salah satunya kidal karena lokasi daerah motorik serebrinya berlawanan.​

  • Kehamilan Dizigotik.

       Merupakan kehamilan Ganda yang berasal dari 62 atau  lebih ovum yang telah dibuahi disebut juga heterolog, binovuler atau fraternal. Sebagian besarkehamilan ganda adalah dizigotik dengan ciri jenis kelamin berbeda atau sama.

 

      Pada kembar dizygotik, telur mungkin tadak dibuahi pada waktu yang sama. Superfekundasi mungkin terjadi dimana dua telur dibuahi dalam jarak waktu yang pendek tetapi tidak pada koitus yang sama.

 

4. Komplikasi yang timbul pada kehamilan ganda:

  • pada Trimester I bisa terjadi Emesis sampai hiperemesis gravidarum, Anemia selama hamil dan Abortus.

  • Pada Trimester II/III bisa terjadi Persalinan premature,  Kehamilan dengan hidramnion, Pre-eklamsi sampai eklamsia, Kelainan letak, perdarahan sebelum melahirkan karena plasenta previa atau retensio plasenta,  Gangguan pertumbuhan janin,  Pertumbuhan Janin Terhambat, Pertumbuhan prematuritas, Terjasi anomaly pertumbuhan.

  • Komplikasi setelah melahirkan : kontraksi rahim yang lemah,  perdarahan pasca partus, ari ari yang sulit keluar.

  • Komplikasi saat inpartu yaitu : tidak adanya kontraksi saat persalinan, Ketuban Pecah sebelum waktunya, dan persalinan secara sesar.

​

​

​

​

KEHAMILAN KEMBAR AIR ( POLIHIDRAMNION )

​

1. Pengertian

      Kehamilan kembar air adalah kelebihan air ketuban dalam kandungan.

 

2. Penyebab

a. Ibu hamil dengan Diabetus Militus/ Kencing Manis

      Apabila ibu mempunyai riwayat kesehatan yang menunjukkan pernah atau sedang menderita penyakit diabetes/ kencing manis, maka sangat disarankan agar ibu selalu mengontrol tingkat gula darah selama masa kehamilan muda hingga persalinan. Karena produksi urin akan sangat berlebih ketika ibu hami menderita kencing manis dan akan memberikan efek negatif pada kondisi kandungan. Asal ibu tahu bahwa produksi urin yang meningkat akan menyebabkan air ketuban semakin banyak. Nah solusi terbaik bagi ibu pengidap penyakit supaya terus-menerus menjaga pola makan untuk mencegah kenaikan gula darah.

b. Mengandung Bayi Kembar Kehamilan bayi kembar

      Menurut para ahli kesehatan akan meningkatkan resiko kelebihan air ketuban bagi bunda. Menurut penelitian 7 persen kasus polihidramnion/ kehamilan kembar air dikarenakan kehamilan anak kembar. Kehamilan akan kembar dapat juga menyebabkan gangguan tranfusi.

c. Kelainan Dikarena Gangguan Genetik

      Apabila kromoson pada tubuh mendapatkan gangguan semisal sindrom down maupun sindrom Edward maka hal itu akan meningkatkan resiko kehamilan kembar air.

d. Mengalami Infeksi

      Apabila ibu hamil mengalami infeksi di organ reproduksi semisal terinfeksi toxoplasma, maka resiko kehamilan kembar akan lebih besar lagi.

 

3. Akibat Yang Terjadi

  • Perut akan lebih besar dari kehamilan normal

  • Adanya tekanan pada diafragma, yang mengakibatkan ibu akan mengalami sesak nafas

  • Nyeri pada perut akibat tegangnya uterus, mual dan muntah.

  • Bisa menyebabkan retak-retak pada kulit perut

  • Akan mengalami kesulitan dalam pemeriksaan karena terlalu banyaknya cairan

  • Janin akan semakin bebas bergerak, yang akan menyebabkan kesalahan letak janin

  • Resiko tinggi perdarahan pada saat persalinan

  • Adanya tekanan yang kuat, dapat menyebabkan kontraksi sebelum waktunya

  • Adanya resiko cacat pada janin

  • Kemungkinan lahir melalui caesar besar / Operasi besar

 

 4. Penanganan

  • Periksa secara teratur

  • Pemeriksaan USG dengan konsultasi dokter spesialis kandungan untuk merencanakan persalinan yang aman ( persalinan diPuskesmas/ Rumah Sakit )

​

​

​

​

​

MATI DALAM KANDUNGAN

 

1. Pengertian

        Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan. Kematian janin dalam kandungan (KJDK) sering dijumpai, baik pada kehamilan dibawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu.

  • Sebelum kehamilan 20 minggu ; kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir dengan abortus. Bila hasik jbnseosi yang sudah mati tidak dikeluatkan dan tetap tinggal dalam rahim disebut dengan missed abortion.

  • Sesudah 20 minggu ; biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20 minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka terjadi kematian janin dalam rahim.

 

2. Penyebab

  • Perdarahan pada ari ari letak rendah, ari ari yang lepas di dalam Rahim.

  • re eklamsia dan eklamsia (keracunan kehamilan) dan kejang.

  • Penyakit kelainan darah dan penyakit menular.

  • Penyakit saluran kencing; bakteriuria, pielonefritis, glomerulonefritis dan payah ginjal.

  • Penyakit endokrin; diabetes meilitus , hiopertiroid.

  • Kurang Gizi dan sebagainya.


3. Penanganan

  • Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim tidak usah terburu-buru bertindak, sebaiknya diobservasi dulu dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian diagnosis.

  • Biasanya selama masih menunggu ini 70-90 % akan terjadi persalinan yang spontan

  • Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan atau 1 minggu setelah diagnosis. Partus belum mulai maka wanita harus dirawat agar dapat dilakukan induksi persalina.

  • Hasil Foto rongten/usg  perut tidak ada tanda-tanda kehidupan.

 

4. Pengaruh terhadap ibu

     Kematian janin dalam kandungan 3-4 minggu, biasanya tidak membahayakan ibu. Setelah lewat 4 minggu maka kemungkinan terjadinya kelainan darah  akan lebih besar karena itu pemeriksaan pembekuan darah harus dilakukan setiap minggu setelah diagnosis ditegakkan. Bila terjdai  bahaya perdarahan setelah melahirkan. Terapinya adalah dengan pemberian darah segar atau tranfusi darah. Bila hasil tes tetap pada rentang normal dapat dilakukan penantian kelahiran spontan.  

​

​

​

​

KEHAMILAN LEBIH BULAN

​

1. Pengertian

     kehamilan lebih bulan atau lewat waktu adalah kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu belum terjadi persalinan.

 

2. Penyebab

Penyebab pasti belum diketahui, faktor yang dikemukakan adalah :

  • Hormonal, yaitu kadar hormon progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus/rahim terhadap oksitosin berkurang.

  • Keturunan.

  • Kadar hormon kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga menyebabkan stress merupakan penyebab tidak timbulnya his/ kontraksi.

  • Kurangnya air ketuban.

  • Insufiensi plasenta/ terjadinya gangguan pada plasenta/ ari-ari.

 

3. Akibat Dari Kehamilan Lebih Bulan

     Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta/ ari-ari tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran CO2/O2 sehingga mempunyai risiko asfiksia/ kesulitan bernapas sampai kematian didalam rahim. Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta/ari-ari dapat mengakibatkan :

  • Pertumbuhan janin makin lambat

  • Terjadi perubahan metabolisme/sirkulasi janin

  • Air ketuban berkurang dan makin kental

  • Sebagian janin bertambah berat, sehingga memerlukan tindakan persalinan

  • Berkurangnya nutrisi dan O2 ke janin yang menimbulkan asfiksia/kesulitan bernapas dan setiap saat dapat meninggal didalam rahim.

  • Saat persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia/ kesulitan bernapas.

  • Jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu, karena akan menambah bahaya pada janin. Pengaruh kehamilan lebih bulan pada janin bervariasi : berat badan janin dapat bertambah besar, tetap, dan ada yang berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa terjadi kematian janin dalam kandungan. Kekurangan air ketuban gawat janin sampai bayi meninggal. Keluarnya mekoneum/ air ketuban berwarna hijau yang dapat menyebabkan aspirasi mekoneum

  • Terhadap ibu : persalinan lama, kesalahan letak, perdarahan setelah persalinan.

 

4. Penanganan

     Penanganan yang dilakukan pada kehamilan lebih bulan adalah konsultasi dengan dokter spesialis kandunngan dirumah sakit untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

​

​

​

​

KEHAMILAN DENGAN LETAK SUNGSANG

 

1. Pengertian

       posisi dimana bayi didalam rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal.

 

2. Penyebab

Kehamilan sungsang dapat disebabkan :

Faktor janin

  • Usia janin prematur atau masih kurang dari 38 minggu.

  • Berat badan janin kurang dari 2500 gram meskipun janin sudah cukup bulan.

  • Kehamilan kembar, sehingga menyebabkan janin sulit bergerak dan menyebabkan salah satu atau semua janin berada dalam posisi sungsang.

  • Janin memiliki tali pusat yang pendek sehingga menghalangi perputaran janin dalam kandungan.

  • Janin memiliki kelainan cacat fisik, seperti kepala janin kecil atau kelainan tulang panggul.

  • Kelebihan atau kekurangan cairan ketuban, sehingga memudahkan atau menyulitkan perputaran janin.

Faktor ibu

  • Plasenta/ Ari-ari terletak di bagian bawah rahim.

  • Kekakuan otot rahim yang menyebabkan rongga rahim tidak cukup elastis, sehingga    menyulitkan perputaraan janin. Biasanya terjadi pada kehamilan pertama.

  • Kehamilan yang terlalu sering, menyebabkan rahim sangat elastis sehingga janin menjadi sangat mudah berputar pada setiap pergerakan dalam kandungan.

  • Panggul sempit, sehingga menyebabkan kepala janin tidak dapat memasuki jalan lahir saat sudah cukup bulan.

  • Kelainan bentuk rahim.

  • Adanya tumor rahim seperti mioma dalam otot rahim atau rongga rahim. Ukuran tumor yang cukup besar dapat menyebabkan penyempitan rongga rahim, sehingga menghalangi perputaran janin.

  • Usia ibu hamil yang terlalu muda, yaitu berusia kurang dari 20 tahun, atau terlalu tua, yaitu berusia lebih dari 40 tahun.

  • Memiliki riwayat kelahiran dengan posisi bayi sungsang.

 

3. Cara Mengatasi Kehamilan Sungsang

a. Mengikuti Senam Hamil

        Biasanya berupa senam kolam, dan akan membuat otot perut santai dan memberikan ruang pada bayi untuk bergerak.

b. Melakukan Pemijatan Lembut

      Pemijatan ini harus menggunakan kedua tangan agar dapat merangsang posisi bayi yang sungsang ke posisi normal. Lakukan di sekitar perut searah jarum jam.

c. Sering Melakukan Posisi Sujud

      Lakukan posisi bersujud secara benar dan teratur dengan jadwal rutin 2 kali setiap pagi dan sore hari dengan lama durasi sekitar 10 menit. Dimana metode ini tingkat keberhasilan mencegah bayi berada di posisi sungsang bisa mencapai 92%.

d. Menggunakan Senter

      Gunakanlah senter untuk mendapatkan perhatian bayi dalam rahim. Arahkan cahaya senter pada kepala bayi, kemudian bergerak kearah jalan lahir. Sekelebatan cahaya yang bergerak cepat dapat menarik perhatian bayi sehingga kepala bayi dapat mengikuti cahaya tersebut menuju jalan lahir.

e. Meminum Minuman Manis

      Karena minuman manis yang mengandung banyak kandungan glukosa akan memberi energi tambahan bagi sang bayi untuk membuatnya aktif bergerak. Dengan aktifnya si bayi maka kemungkinan janin bergerak menuju posisi yang normal pun juga akan semakin tinggi.

f. Memutar Musik

      Dengan memutar musik Anda juga bisa membuat bayi cenderung berada pada posisi normal. Cara ini dilakukan dengan meletakkan speaker pada daerah dengan dengan jalan lahir. Hal ini akan menyebabkan kepala bayi bergerak menuju jalan lahirnya.

g. Berpikirlah Positif

      Dengan selalu berpikir positif, bayi akan menerima sinyal positif dari Anda sehingga membuat bayi berputar ke posisi yang benar meskipun posisi bayi Anda sungsang.

Contact Kami

  • Facebook Social Icon
  • Google+ Social Icon

Gabung dengan kami

Success! Message received.

bottom of page